BLOG PLATFORM

Pembangunan Proyek Palapa Ring Timur Dimulai, Ditargetkan Rampung 2019

11590552017-0119-11190300780x390.jpg

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mengatakan, pemerintah memulai proyek Palapa Ring Paket Timur dan direncanakan rampung pada tahun 2019.

Menurut dia, proyek Palapa Ring yang diduga terbesar di Indonesia ini menyasar empat provinsi di wilayah timur, yakni Papua, Papua Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.

Jaringan ini akan dibangun jaringan di 35 ibukota kabupaten baru yang akan disambungkan dengan 11 ibu kota kabupaten yang telah memiliki jaringan internet.

“Total keseluruhan panjang kabel serat optik yang akan dipasang sekitar 8.454 kilo meter dengan investasinya mencapai Rp 5,1 triliun. Sementara total keseluruhan pembangunan di wilayah Barat, Tengah dan Timur mencapai Rp 20 triliun lebih dan telah dijamin pembayarannya oleh Menteri Keuangan,” ungkapnya di Manokwari, Kamis (24/2/2017).

“Untuk survei sudah jalan dan dimungkinkan jalur jalan yang mudah longsor alternatifnya akan melalui laut. Sedangkan jalur pedalaman kami akan kerjasama dengan Kementerian PU,” ujarnya di Manokwari, Kamis (24/2/2017).

Di wilayah Papua Barat sendiri akan dibangun jaringan baru di tujuh ibukota kabupaten, yakni Sorong Selatan, Teluk Bintuni, Tambrauw, Maybrat, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Kabupateh Teluk Wondama, yang disambungkan dengan dua ibu kota kabupaten yang telah memiliki jaringan, yakni Sorong dan Manokwari.

“Proyek Palapa Ring berbasis KPU (Kewajiban Pelayanan Universal) merupakan pembangunan jaringan serat optik tulang punggung sistem telekomunikasi pita lebar nasional dan fungsinya sebagai tol informasi yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia dan berada di daerah-daerah tidak menguntungkan secara komersial,” ungkapnya.

Rudiantara menuturkan, jaringan Palapa Ring ini nantinya akan menjadi tumpuan semua penyelenggara telekomunikasi dan pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia. Jaringan ini juga akan terintegrasi dengan jaringan yang telah ada milik penyelenggara telekomunikasi.

“Keberadaan jaringan Palapa Ring intinya saling melengkapi dan bila sewaktu-waktu jaringan telekomunikasi, semisal Telkom putus ini bisa jadi back-up-nya sehingga kehandalan itu perlu ditingkatkan dan Palapa Ring ini ada karena tidak semua daerah akan dibangun jaringan oleh operator telekomunikasi,” tuturnya.

Rudiantara menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu badan usaha pemenang tender untuk penandatanganan kontrak dengan bank.

“Penandatanganan dengan bank ini kemungkinan akan dilakukan bulan Maret 2017. Setelah itu financial closing dan mereka kemudian mulai membangun,” katanya.

MANOKWARI, KOMPAS.com

Posted on May 05, 2017